Kamis, 10 Maret 2016

BANJARMASIN,GERHANA MATAHARI 9 MARET 2016

JAKARTA– Fenomena alam, Gerhana Matahari Total 2016 (GMT) akan terjadi pada 9 Maret 2016 di Indonesia dan sekitarnya. Indonesia menjadi satu-satunya daratan yang dilalui fenomena 350 tahun sekali ini.

MUI (Majelis Ulama Indonesia) menghimbau umat Islam (kaum muslin) untuk melaksanakan salat sunah gerhana matahari sebanyak dua rakaat. Himbauan MUI tersebut disampaikan Ketua MUI Muhyiddin Junaedi, di Jakarta, Kamis (3/3).
"Jadi jangan melakukan yang aneh-aneh saat terjadinya gerhana matahari, seperti memukul pohon, ibu yang sedang hamil masuk ke kolong ranjang dengan alasan agar anaknya tidak terkena gerhana," papar Muhyiddin.

Seperti diketahui, GMT akan berlangsung selama 1 hingga 3 menit pada tanggal 9 Maret 2016. Fenomena ini dapat disaksikan secara utuh di Palembang, Bangka, Belitung, Palangkaraya, Balikpapan, Sampit, Luwuk, Ternate, Tidore, Palu, Poso dan Halmahera.
Selain itu, ada beberapa kota yang juga dapat menyaksikan peristiwa ini. Namun hanya gerhana matahari sebagian saja yang dapat terlihat. Beberapa kota tersebut adalah Jakarta, Padang, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado dan Ambon.

Muhyiddin  menyampaikan tata cara pelaksanaan salat gerhana matahari sama halnya dengan pelaksanaan salat sunnah lainnya, yakni dua rakaat dan dianjurkan dilakukan secara berjamaah.

Sebagai Tanda Kekuasaan Allah
Muhyiddin menambahkan gerhana matahari merupakan fenomena alam sebagai tanda kekuasaan Allah Swt. yang menciptakan alam ini.  Apa itu, menurut Muhyiddin, sistem peredaran planet yang bergerak secara beraturan tanpa harus bertabrakkan antara planet yang satu dengan planet lainnya, termasuk planet bumi. Begitu juga peredaran matahari yang bergerak dengan garis edarnya, dan ini semua merupakan fenomena alam yang sudah diatur oleh Allah Swt.

"Sebab itu, kita perlu bersyukur dengan fenomena alam ini yang bergerak sesuai dengan garis edarnya, dan ini semua Allah Swt yang mengaturnya. Sebab itu, kita  perlu bersyukur kepada Allah Swt dengan fenomena alam yang sudah diatur ini," terang Muhyiddin.
Untuk menumbuhkan akan kecintaan ciptaan Allah Swt, lanjut Muhyiddin, MUI menghimbau agar masyarakat bisa menyaksikan langsung pergerakan gerhana matahari tersebut dengan menggunakan alat bantu.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika tidak akan menyia-nyiakan fenomena unik ini. Lembaga ini sudah menyiapkan peralatan untuk mengabadikan peristiwa ini, mencatat data, dan menyiarkan melalui streaming. 

0 komentar:

Posting Komentar